Sejarah Desa

Legenda Desa Dan Sejarah Pembangunan Desa

1).  LEGENDA DESA GUWA KIDUL

 

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

”Sebelumnya kami minta maaf apabila dalam penulisan ringkasan sejarah desa ini ada sesuatu yang kurang, dikarenakan pengetahuan kami yang terbatas dan susahnya menemukan nara sumber yang sanggup membuka sejarah Desa Guwa dengan alasan belum saatnya sejarah desa kami dibuka”

 

Terbentuknya Desa Guwa Kidul Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon masih berkaitan dengan sejarah Cirebon. Pada abad 15 seiring dengan perkembangan agama Islam di bagian Barat Pulau Jawa, Pangeran Cakra Buana atau Mbah Kuwu Sangkan Cirebon setelah mendapat laporan yang meresahkan bahwa di Desa Kaliwedi ada upacara adat yang diadakan setiap tahun. Maka dari itu Mbah Kuwu Sangkan Cirebon melihat keadaan dilapangan dalam perjalanan berhenti di sebuah pedukuhan, dipedukuhan tersebut terdapat sebuah Guwa yang dijadikan tempat bersembunyi untuk mengintai kegiatan upacara adat yang ada di kaliwedi, dari sejak itu pedukuhan tersebut dinakaman Desa Guwa yang meliputi (Guwa Kidul, Guwa Lor, Slendra dan Wargabinangun) termasuk dalam wilayah kemantren Gegesik yang dipimpim oleh seorang demang bernama Pangerang Gesang.

Ki Baluran yang juga disebut Ki Arga Suta atau Syeh Madunjaya adalah salah seorang putra Pangeran Gesang, demang dari Kesultanan Cirebon. Dalam pembagian tanah cakrahan milik orang tuanya yang terletak di sebelah utara perbatasan wilayah Cirebon dan Indramayu, terjadi pertentangan pendapat dengan ketiga saudaranya terutama adiknya Nyi Mertasari. Kedua saudara laki-laki termasuk dirinya berpendapat bahwa anak perempuan cukup mendapat bagian tanah sebesar payung. Pendirian tersebut ditentang Nyi Mertasari, karena menurutnya pembagian tanah harus sama luas.

Untuk menyelesikan perselisihan tersebut, Ki Kutub (Sunan Gunung Jati) mengutus Ki Panunggul yang mengambil kebijakan dengan mengadakan sayembara yang disetujui para putra pangeran Gesang. ”Barangsiapa diantara mereka dapat mendatangkan jenis-jenis hewan seisi hutan, maka tanah cakrahan ayahnya menjadi miliknya.” Secara berturut-turur keempat putra Pangeran Gesang itu mengeluarkan kesaktianya mulai dari Ki Jagabaya, Ki Sumerang, Ki Baluran dan terakhir Nyi Mertasari.

Sebelum dimulai adu kesaktian, Ki Baluran bersumpah tidak akan berperang dan mengadu kesaktian dengan siapapun, manakala tidak biasa menandingi kesaktian Nyi Mertasari. Ki Baluran mengeluarkan kesaktian dengan menancapkan tongkat di atas tanah, dan tongkat menjelma menjadi ular yang bentuknya seperti kendang hingga dinamakan ular kendang. Nyi Mertasari menunjukkan tangannya ke kiri dan ke kanan dan menyebutkan jenis-jenis hewan seisi hutan, maka berdatanganlah hewan-hewan yang disebutnya itu.

Sayembara akhirnya dimenangkan Nyi Mertasari, maka sesuai dengan bunyi sayembara seluruh tanah cakrahan menjadi milik Nyi Mertasari. Namun berkat musyawarah yang ditengahi Ki Warsiki dan atas restu Ki Kutub, tanah cakrahan tersebut dibagi-bagi kepada putra-putri Ki Gesang, dimana yang menentukan letak dan luas pembagian tanah adalah Nyi Mertasari.

Ki Baluran mendapat bagian tanah sebelah barat. Mulailah Ki Baluran membabad hutan dengan cara membakarnya, maka dengan sekejap hutan menjadi lautan api, bahkan percikan apinya sampai ke tepi pantai wilayah Indramayu, tepatnya didaerah Eretan, sehingga hutan tersebut diakui masyarakat termasuk tanah cakrahan Ki Baluran.

Ki Baluran membangun pendukuhan dan hidup rukun damai beserta rakyatnya. Pada suatu waktu datanglah ke pedukuhannya segerombolan perampok yang bermaksud menyatroni daerah itu. Oleh karena sumpahnya, Ki Baluran tidak mau melayni para perampok, malahan menghindar pergi beserta keluarganya. Diseuatu tempat yang kelak disebut Desa Guwa, tanah yang dilalui Ki Baluran beserta keluarganya tiba-tiba membelah (terbuka) dan menutup/melindungi Ki Baluran beserta keluarganya, seperti bersembunyi didalam gua.

Keluar dari guwa, Ki Baluran dikejar lagi namun terus menghindar ke arah utara hingga masuk wilayah Indramayu. Ia berteduh di bawah pohon asem, oleh karena itu tempat tersebut dinamakan Pondokasem.

Gerombolan pembegal masih penasaran ingin bertarung dengan Ki Baluran, namun Ki Baluran tetap menghindar lalu bersama keluarganya pergi menuju barat dan disana ia hidup rukun, damai dan sejahtera menemui ketenangan. Tempat tersebut lalu dinamakan Temuireng (Ketemu pareng/menemukan sesuatu yang dikehendaki).

Ketika musim paceklik tiba, orang-orang yang akan pergi ke pasar Darsen sering melihat seorang tua yang tiada lain Ki Baluran berada di sebuah gubug seperti kelaparan. Oleh karena merasa iba, setiap pergi ke pasar mereka memberikan jagung untuk makan, sehingga lama kelamaan daerah tersebut terkenal dengan nama Tulungagung (di ”Tulung” dengan ”jagung”).

Merasa tidak enak menjadi beban orang lain, Ki Baluran pergi menuju ke arah selatan wilayah Cirebon dan berhenti di pedukuhan Bunder. Ia mengolah sebidang tanah/sawah dan bercocok tanam, juga membuat sumur untuk sumber penghidupan. Setelah tinggal di Bunder, Ki Baluran terus memantau keadaan Guwa daerah asalnya, dengan mempergunakan tongkat yang menjelma menjadi ular kendang.

Pada zaman penjajahan Belanda, Desa Guwa pun tidak luput dari serangan tentara Belanda dan sekutunya. Masyarakat Guwa seluruhnya melarikan diri melewati sungai (kali) yang airnya sedang meluap banjir. Pada saat itu ular kendang milih Ki Baluran menjelma menjadi WOT (jembatan) untuk nambak air banjir. Termpat tersebut terkenal dengan Tambak wot, dan hingga sekarang meski air sungai meluap, airnya tidak pernah masuk ke pekarang penduduk.

Setelah Desa Guwa kosong ditinggalkan penduduknya, Ki Gede Balerante mengutus anaknya Ki Sumbang untuk menempati Guwa. Keadaan itu membuat Ki Baluran tetap tinggal di Desa Gunder, tidak kembali ke Desa Guwa. Menjelang akhir hayatnya, Ki Baluran menetap di Kaliwedi. Dengan demikian hingga sekarang sebagian keturunannya berada di Kaliwedi sedangkan penduduk Desa Guwa adalah keturunan Ki Sumbang.

 

Berikut daftar nama-nama Kuwu Desa Guwa Kidul, yaitu :

No

Nama kuwu

Masa jabatan

Keterangan

1

Bpk Kuwu H.Ikhsan selaku Kuwu Desa Guwa

 

Masa Pendudukan Belanda

2

Bpk kuwu H.Idris selaku Kuwu Desa Guwa

 

Masa Pendudukan Belanda

3

Bpk Kuwu H. Nur selaku Kuwu Desa Guwa

 

Masa Pemberontakan DI (Terpaksa menjadi Kuwu karna tidak ada yang bersedia)

4

Bpk Kuwu H.Ismail / Guru Maskam selaku Kuwu Desa Guwa

 

Masa Pemberontakan DI (Terpaksa menjadi Kuwu karna tidak ada yang bersedia)

5

Bpk Kuwu H.Rais selaku Kuwu Desa Guwa

 

Masa Pemberontakan DI (Terpaksa menjadi Kuwu karna tidak ada yang bersedia)

6

Bpk Kuwu H.Ramli selaku Kuwu Desa Guwa

 

 

7

Bpk Kuwu Yahya selaku Kuwu Desa Guwa

 

 

8

Bpk Kuwu H.Ramli selaku Kuwu Desa Guwa

 

 

9

Bpk Kuwu Abbas selaku Kuwu Desa Guwa

 

 

10

Bpk Kuwu Solikhin selaku Kuwu Desa Guwa

 

Pencetus Gagasan Pembangunan

DAM Jati Pari

11

Bpk H.Kusnadi selaku PJS Desa Guwa

1970-1972

Masa Transisi Kepemimpinan

12

Bpk Kuwu H.Ramli selaku Kuwu Desa Guwa

1972-1980

Pembangunan secara permanen

DAM Jatipari

13

Bpk H.Kusnadi selaku PJS Desa Guwa

1980-1982

Masa Transisi Kepemimpinan

14

Bpk Kuwu H.Rosyad selaku Kuwu Desa Guwa

1982-1987

-   Pembangunan Masjid

-   Pemekaran Desa Guwa

15

Bpk Akhmad Jawawi selaku PJS Desa Guwa Kidul

1987-1990

Masa Transisi Kepemimpinan

16

Bpk Kuwu Kadira Effendi,S.E selaku Kuwu Desa Guwa Kidul

1990-1997

-   Listrik masuk Desa

-   Pengaspalan Jalan

17

Bpk Aji Miharja selaku PJS Desa Guwa Kidul

1997-1997

Diturunkan sebelum waktunya

18

Bpk Kuwu Ahmad Faridi selaku PJS Desa Guwa

1997-2001

Masa Transisi Kepemimpinan

19

Bpk Kuwu H.Bahrudin.S,S.Pd. selaku Kuwu Desa Guwa

2001-2011

Potensi swadaya dan pemberdayaan

20

Bpk Kuwu H.Ade Firdaus Bin H.Rosyad selaku Kuwu Desa Guwa Kidul

2011-2017

Pembaharuan

 

21

Bpk. Amin Mughni, ST PJS Desa Guwa

Juni-Desember 2017

Masa Transisi Kepemimpinan

22

Bpk Kuwu H.Ade Firdaus Bin H.Rosyad selaku Kuwu Desa Guwa Kidul

30 Desember 2017 - Sekarang

 

 

 

2).  SEJARAH PERKEMBANGAN  PEMBANGUNAN DESA

 

Desa Guwa Kidul Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon di era kemerdekaan dipimpin oleh Kuwu H.IKHSAN. Semenjak kepemimpinan Kuwu H.IKHSAN yang tidak diketahui masa jabatannya hingga saat ini, Desa Guwa Kidul Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon sudah mengalami pergantian kuwu/kepala desa sebanyak beberapa kali. Adapun pembangunan yang sudah tercapai meliputi bidang-bidang sebagai berikut :

1.     Bidang Pertanian

Sebagai sumber mata pencaharian utama masyarakat desa, Pemerintahan Desa beserta masyarakat berusaha semaksimal mungkin mengembangkan berbagai cara untuk memaksimalkan hasil produksi pertanian. Dengan salah satunya membangun Bor Artesis, saluran irigasi, sarana prasarana pertanian dan memberikan penyuluhan-penyuluhan pertanian dsb.

2.     Bidang Keagamaan sebagai suatu wadah pembentukan dasar perilaku dalam kehidupan :

-        Mendirikan Masjid

-        Mendirikan Musholla

-        Mendirikan Pondok Pesantren

-        Mendirikan Majelis Ta’lim

-        Mendirikan Madrasah

-        Mendirikan jam’iyah keagamaan.

3.     Bidang Budaya

Sebagai kultur yang melekat dihati masyarakat dengan harapan semua warga bisa menjaga dan melestarikan budaya yang ada, pemerintahan Desa Guwa Kidul Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon mengadakan seni wayang kulit dalam ritual Sukuran yang dilakukan setiap menjelang panen raya, dan sedekah bumi setelah panen raya musim kemarau menjelang musim penghujan serta mengadakan seni musik Genjring yang digunakan sebagai pengiring orang yang khotmil Qur’an.

4.     Bidang Keamanan

Dengan terbentuknya wadah Pertahanan Sipil (Hansip) dan mendirikan pos-pos keamanan setiap dusun. Di era pembaharuan poskamling disetiap gerbang masuk/keluar desa dilengkapi dengan portal di 4(empat) titik serta kamera CCTV 2 (dua) titik.

5.     Bidang Pendidikan

Merupakan suatu program pemerintah dalam mendidik masyarakat agar terhindar dari kebodohan dan memiliki potensi diri.  Memperbanyak dan memperluas sarana pendidikan baik sarana formal maupun informal. Juga meringankan kebutuhan pendidikan untuk masyarakat kurang mampu. Di era pembaharuan didirikanya sekolah SMP dan SMA.

6.     Bidang Lingkungan Hidup

Bersama warga berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan sosial diantaranya dengan melakukan rehab rumah keluarga miskin, menjaga kebersihan lingkungan pemukiman, melakukan penghijauan dengan program 1000 pohon sepanjang jalan Desa dan masyarakat yang mempunyai lahan, dan mempermudah pelayanan warga yang membutuhkan.

7.  Bidang Ekonomi

Berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di era pemabaharuan dibangunnya kios desa serta didirikannya BUMDesa.

8.     Bidang Kesehatan

Berbagai upaya dilakukan pemerintahan desa untuk menanggulangi bibit penyakit, dengan dilakukannya posyandu, penyemprotan bibit penyakit, mendirikan polindes, pembangunan TPS dan TPA dll.

 

Desa Guwa yang dirasa terlalu luas mulai dimekarkan pertama menjadi beberapa desa yakni Desa Guwa, Slendra dan Wargabinangun. Pada tahun 1982 Desa Guwa yang dirasa masih terlalu luas dengan jumlah penduduk yang padat mulai dimekarkan menjadi 2 (dua) Desa. Sebelah Utara sebagai wilayah yang dimekarkan dinamakan Desa Guwa Lor, sedangkan sebelah Selatan sebagai induk wilayah adalah Desa Guwa Kidul.

 

TAHUN

MASA PEMERINTAHAN KUWU

HASIL PEMBANGUNAN

1

2

3

 

Bpk Kuwu H.Ikhsan selaku Kuwu Desa Guwa

 

 

Bpk kuwu H.Idris selaku Kuwu Desa Guwa

 

 

Bpk Kuwu H. Nur selaku Kuwu Desa Guwa

 

 

Bpk Kuwu H.Ismail / Guru Maskam selaku Kuwu Desa Guwa

 

 

Bpk Kuwu H.Rais selaku Kuwu Desa Guwa

 

 

Bpk Kuwu H.Ramli selaku Kuwu Desa Guwa

 

 

Bpk Kuwu Yahya selaku Kuwu Desa Guwa

 

 

Bpk Kuwu H.Ramli selaku Kuwu Desa Guwa

 

 

Bpk Kuwu Abbas selaku Kuwu Desa Guwa

 

 

Bpk Kuwu Solikhin selaku Kuwu Desa Guwa

 

1970-1972

Bpk H.Kusnadi selaku PJS Desa Guwa

 

1972-1980

Bpk Kuwu H.Ramli selaku Kuwu Desa Guwa

 

1980-1982

Bpk H.Kusnadi selaku PJS Desa Guwa

 

1982-1987

Bpk Kuwu H.Rosyad selaku Kuwu Desa Guwa

 

1987-1990

Bpk Akhmad Jawawi selaku PJS Desa Guwa Kidul

 

1990-1997

Bpk Kuwu Kadira Effendi,S.E selaku Kuwu Desa Guwa Kidul

 

1997-1997

Bpk Aji Miharja selaku PJS Desa Guwa Kidul

 

1997-2001

Bpk Kuwu Ahmad Faridi selaku PJS Desa Guwa

 

2001-2011

Bpk Kuwu H.Bahrudin.S,S.Pd. selaku Kuwu Desa Guwa

 

2011-2017

Bpk Kuwu H.Ade Firdaus Bin H.Rosyad selaku Kuwu Desa Guwa Kidul

- Infrastuktur Desa
- Pembangunan Polindes

- Kios Desa
- Kendaraan Desa

Jun-Des. 2017

Bpk. Amin Mughni, ST PJS Desa Guwa

- TPT JITUT
- Pembakar sampah

30 Des. 2017 - Sekarang

Bpk Kuwu H.Ade Firdaus Bin H.Rosyad selaku Kuwu Desa Guwa Kidul

- Aswaja
- MNJ
- Kios Desa Baru


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di website desa Guwa Kidul
Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon

Wilayah Desa Guwa Kidul

Jadwal Sholat


jadwal-sholat

Total Pengunjung

Popular Posts